JAKARTA - Ekonomi di negara-negara berpengaruh dunia telah mengalami kejatuhan. Hal ini dikarenakan adanya pengaruh akan virus Korona atau Covid-19 yang menyerang perekonomian.
Melansir CNN Business, Jakarta, Senin (24/2/2020), sebagai contoh adalah Jepang, yang merupakan 3 negara dengan perekonomian tertinggi. Di mana, perekonomiannya menyusut 1,6% pada kuartal IV-2019.
Baca juga: Wabah Korona Kian Mengglobal, Pasar Saham Dunia Jatuh
Apalagi, penurunan tersebut dikarenakan efek dari pajak penjualan yang tinggi dan serangan angin topan. Hal ini menjadi kontradiksi dibandingkan pada 2014.
Selain itu, Jerman, negara dengan ekonomi terbesar di Eropa mulai terhenti, bahkan sebelum virus korona masuk. Pantauan ZEW Indicator Economic Sentiment di Jerman telah menurun drastis pada bulan Febuari, karena takut oleh adanya virus yang mungkin saja mempengaruhi perdagangan dunia.
Baca juga: Antisipasi Virus Korona, Bank Sentral China dan Indonesia Kompak Pangkas Suku Bunga
Ekonom Bank Amerika Ethan Harris, menyebut beberapa ekonomi yang juga kena dampaknya. Hongkong yang sedang resesi dan Singapura pun akan mengalami nasib serupa.
Data PDB kuartal keempat dari Indonesia mencapai level terendah tiga tahun. Sementara Malaysia mencatat terburuk dalam satu dekade.
Sementara itu, negara yang menjadi mesin pertumbuhan seperti China dan India melambat pada 2019. Di mana, data perekonomiannya akan keluar dalam minggu ini.
Baca juga: IMF Sampaikan Perkembangan Ekonomi Global pada Menko Luhut
Di tengah perlambatan tersebut, kembali lagi kedepankan kekhawatiran tentang kemampuan ekonomi global untuk menahan goncangan dari virus Korona.
Harris mengatakan, kuartal akhir 2019 memang merupakan imbas dari perang dagang AS-China. Oleh sebab itu, virus korona akan memperburuk keadaan.
“Ekuitas Global antara Amerika dan China memaksa mereka untuk genjatan senjata, namun rantai suplai dunia masih belum diketahui,” katanya.
Bahkan Amerika Serikat merasa tidak sekuat sebelumnya. IHS Market mengatakan bahwa sektor layanan Amerika di kontrak pada bulan Febuari, mengalami penurunan. Ini pertama kalinya sektor tersebut di kontrak selama 4 tahun.
Presiden Trump menuju India untuk meredam ketegangan dagang. Presiden Donald Trump dijadwalkan tiba di India pada hari Senin untuk mengunjungi Prime Minister India, Narendra Modi.
(Fakhri Rezy)