JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali menggelar rapat terbatas (Ratas) dampak virus corona pada ekonomi Indonesia, di Istana Negara. Rapat dihadiri para menteri Kabinet Indonesia Maju.
Kepala Negara mengatakan, ratas kali ini mengantisipasi dampak virus corona, di mana wabah ini sudah mengancam perekonomian beberapa negara di dunia termasuk Indonesia.
"Dari sisi dampak dampak ekonomi Indonesia. Dalam Ratas sebelumnya kita telah memutuskan langkah kebijakan menghadapi dampak virus corona ini terhadap ekonomi kita," ujarnya sesaat sebelum membuka Ratas, di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (25/2/2020).
Baca Juga: Antisipasi Virus Korona, Presiden Jokowi Apresiasikan BI Turunkan Suku Bunga
Oleh karena itu, dirinya meminta agar seluruh instrumen untuk disiapkan agar memperkuat daya tahan dan daya saing ekonomi Indonesia di tengah gejolak ekonomi global imbas virus corona. Istrumen tersebut mencakup moneter hingga fiskal.
"Yang pertama saya minta seluruh instrumen disiapkan dan dipergunakan dalam rangka memperkuat daya tahan dan daya saing ekonomi negara kita baik instrumen moneter maupun instrumen fiskal," jelasnya.
Baca Juga: Dikeluarkan dari Negara Berkembang, Mendag: Daya Saing Produk RI Harus Ditingkatkan
Jokowi pun menyambut baik keputusan Bank Indonesia (BI) untuk menurunkan suku bunga acuan atau BI Rate sebesar 25 basis poin menjadi level 4.75%.. Bahkan sejumlah kebijakan untuk merelaksasi moneter juga dilakukan oleh Bank Indonesia dai seperti pelonggaran LTV (Loan to Value).
"Dari sisi moneter saya menyambut positif keputusan dari Bank Indonesia dalam menurunkan suku bunga , bi ratenya. Dan juga melakukan relaksasi moneter untuk mendukung pergerakan ekonomi nasional," ucapnya.