JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memanggil seluruh maskapai pada Rabu 26 Februari 2020. Pemanggilan dalam rangka sosialisasi pemberian diskon tiket pesawat imbas wabah virus korona.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, pihaknya bakal melakukan finalisasi pemberian insentif tersebut. Sehingga diskon tiket pesawat segera diterapkan mulai 1 Maret 2020.
Baca Juga: Ada Virus Korona, Pemerintah Bakal Berikan Diskon Tiket Pesawat 50%
“Sore ini akan kita finalkan. Besok akan kita panggil semua airlines,” ujarnya saat ditemui di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (25/2/2020).
Pemerintah memberikan diskon tiket pesawat untuk penerbangan ke 10 destinasi wisata sebesar 50%. Hal ini sebagai langkah menangkal dampak ekonomi yang disebabkan oleh wabah virus korona.
Adapun kesepuluh destinasi wisata yang dimaksud meliputi, Batam, Denpasar, Yogyakarta, Labuan Bajo, Lombok, Malang, Manado, Silangit , Tanjung Pandan dan Tanjung Pinang.
Baca Juga: Diskon Tiket Pesawat hingga 40%, Menhub: Berlaku 3 Bulan
Namun, pemberian diskon tiket hanya untuk 25% seat yang tersedia pada setiap penerbangannya. Diskon akan berlaku pada 1 Maret 2020 selama tiga bulan ke depan.
“Nah untuk itu membantu 10 destinasi wisata yang terdampak telah diputuskan diperoleh diskon sebanyak 50% di 10 destinasi wisata untuk 25% seat selama 3 bulan ke depan. Kita sedang bahas dan kita harapkan 1 Maret ini,” jelasnya
Adapun insentif yang akan diberikan dari pemerintah berupa uang sebesar Rp500 miliar. Lalu, dari stekholder juga seperti PT Pertamina (Persero) akan memberikan keringan avtur dengan insentif sebesar Rp260 miliar.
Selain Pertamina, pihak otoritas bandara seperti PT Angkasa Pura I dan PT Angkasa Pura II (Persero) juga akan memberikan keringanan berupa diskon Passenger Service Charger (PSC). Sementara AirNav Indonesia akan memberikan diskon navigasi penerbangan untuk memperingan bebna maskapai.
“Yang ingin saya samapaikan adalah tadi sudah dibahas ada satu insentif pariwisata di mana ada kontribusi dari 3 pihak yaitu dari pemerintah sebanyak Rp500 miliar, dari PErtamina sebanyak kurang lebih hampir Rp260 miliar dan dari AP1 dan AP2 dan AirNav mendekati Rp100 miliar,” jelasnya.
(Feby Novalius)