JAKARTA – Menteri Basuki menjelaskan, penanganan banjir di wilayah sungai Ciliwung dalam rapat bersama Komisi V DPR RI, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, Kepala Basarnas Bagus Puruhito dan beberapa pihak terkait. Dalam paparannya, Dia menyebut penanganan sungai Ciliwung sudah ada masterplannya sejak 1973 sampai dengan 1997 yang direview dan terakhir 2007.
Kemudian lanjut dia, masterplan itu, seperti ada Banjir Kanal Barat (BKB), Banjir Kanat Timur (BKT), Sodetan, Bendungan, dari hulu sampai hilir. Kalau hulu kali Ciliwung ada Bendungan Sukamahi, Bendungan Ciawi terus nanti di tengah di Bidara China ada Sodetan dari Ciliwung ke BKT sebesar 60 meter kubik per detik untuk mengurangi beban Ciliwung di pintu air Manggarai.
Baca Juga: Menteri PUPR Sebut Banjir Jakarta Tanggung Jawab Semua
"Jadi seterusnya ini ada komponennya semua. Apa yang sudah kita lakukan berdasarkan masterplan ini. Rencana normalisasi sungai 33 kilometer (Km), yang sekarang ini baru 16 km," ujar dia di Gedung DPR Rabu (26/2/2020).
Menurut dia, apabila kali itu dalam kondisi siaga 1 atau 900 cm ketinggiannya maka dibuka Ciliwung lama sampai ke Istana. "Ini kewenangannya ada di Gubernur pada saat buka Ciliwung lama ini. Lalu sodetan Ciliwung," kata dia.