Penyebaran virus korona ini juga berdampak pada Indonesia, dalam hal ekspor dan impor. Ekspor dan impor dari China berpengaruh untuk beberapa negara, salah satunya Indonesia. Sebelumnya, Indonesia melarang barang yang masuk seperti bawang putih, elektronik, hewan ternak, dan lain-lain.
Ia menerangkan, Indonesia yang bebas dengan peraturan devisa bebasnya, membuat investor bebas keluar masuk di pasar keuangan dan modal. Pemerintah yang menargetkan untuk di sektor riil, ternyata seperti perusahaan jasa. Yang terjadi malah hanya membeli modal meliputi saham yang berguna untuk mencari untung, bukan untuk membuka lapangan kerja.
Dia menyatakan virus korona ini membuat nilai Rupiah yang kian tinggi, hal ini tidak bisa diprediksi akan sampai kapan terus berlangsung. Pemerintah harus membuat kebijakan untuk mengatasi dan mengambil langkah worst case scenario, harus ada kebijakan yang dilakukan untuk mengantisipasi wabah ini.
Baca Juga: Rupiah Anjlok ke Rp14.317/USD Jelang Akhir Pekan