Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Ekonomi China Turun 1%, Indonesia Siap-Siap Kena Imbasnya

Irene , Jurnalis-Minggu, 01 Maret 2020 |15:14 WIB
   Ekonomi China Turun 1%, Indonesia Siap-Siap Kena Imbasnya
Ilustrasi: Foto Shutterstock
A
A
A

JAKARTA - Penurunan pertumbuhan ekonomi yang dialami China diperkirakan akan turut berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi dalam negeri. Seperti yang diketahui, virus korona kian menginfeksi seluruh sektor perekonomian dunia khususnya Negeri Tirai Bambu tersebut.

Baca Juga: Virus Korona, Ekonomi China dan Pengaruh ke Indonesia

Hal ini disampaikan oleh Direktur PT Anugerah Mega Investama Hans Kwee. Dirinya menilai jika China mengalami penurunan pertumbuhan ekonomi mencapai angka 1%, Indonesia akan mengalami penurunan pertumbuhan di kisaran angka 0,3% hingga 0,4%.

"Bila terjadi penurunan pertumbuhan ekonomi China 1 % kami perkirakan ekonomi Indonesia bisa turun 0,3% – 0,4% pada tahun ini," ujar Hans Kwee dalam keterangan tertulisnya kepada Okezone, Jakarta, Minggu (1/3/2020).

Baca Juga: Imbas Virus Korona, Pergerakan Pesawat di Bali Turun

Dari data realisasi investasi atau penanaman modal asing (PMA) di Indonesia yang dijabarkan Hans Kwee, China berada di urutan kedua dengan angka USD4,74 miliar dengan jumlah 1.512 proyek. Angka ini merupakan 16,8% dari total keseluruhan PMA.

Dalam perdagangan internasional, China juga merupakan pemain kunci yang turut memberi pengaruh besar kepada Indonesia. Total ekspor dari Indonesia ke negeri tirai bambu itu pada tahun 2019 mencapai angka USD25,8 miliar atau Rp353,5 triliun. Angka ini merupakan 16,7 persen dari total ekspor Indonesia.

Sementara itu dalam impor, total nilai impor Indonesia dari China sebesar USD44,6 miliar atau Rp611 triliun. Angka ini merupakan 30% dari total keseluruhan impor Indonesia. Impor dari China masih didominasi bahan baku dan alat produksi.

"Impor dari China sebagian merupakan bahan baku dan alat produksi sehingga bila dampak virus korona berlangsung lama akan cukup merugikan," kata Hans Kwee.

Hans Kwee kemudian mengatakan kekhawatirannya berpusat pada pasokan bahan baku yang utamanya diimpor dari China. "Kekawatiran kami lebih ke pasokan bahan baku untuk beberapa industri dan alat produksi yang di impor dari China," pungkasnya.

(Dani Jumadil Akhir)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement