Bulan lalu, Perkumpulan Angkutan Udara Internasional atau IATA mengumumkan, perusahaan penerbangan yang beroperasi di kawasan Asia-Pasifik tahun ini akan mengalami kerugian sejumlah USD27,8 miliar karena wabah virus korona.
Banyak pemerintah juga mendapat tekanan untuk membantu perusahaan penerbangan yang sedang kepayahan. “Pengurangan atau pembatalan sementara pajak-pajak akan sangat dihargai oleh industri penerbangan,” kata Benyamin Smith.
Adapun Asosiasi Penerbangan Eropa beranggotakan 16 perusahaan, termasuk Air France, KLM, EasyJet, Lufthansa, Ryanair dan IAG, yang memiliki British Airways, Aer Lingus, Iberia dan Veuling.
(Feby Novalius)