Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Investasi ke Jabar Tinggi, Ridwan Kamil: Pengusaha Jangan Hanya Jadi Penonton

CDB Yudistira , Jurnalis-Senin, 09 Maret 2020 |17:21 WIB
Investasi ke Jabar Tinggi, Ridwan Kamil: Pengusaha Jangan Hanya Jadi Penonton
Investasi di Jawa Barat Mencapai Rp137 Triliun pada 2019. (Foto: Okezone.com)
A
A
A

BANDUNG - Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil meminta para pengusaha untuk memanfaatkan peluang dari tingginya nilai investasi yang masuk ke Jabar. Pada 2019, investasi yang terealisasi di Jabar mencapai Rp137,5 triliun.

“Provinsi yang nilai konkret investasinya terbesar di Republik Indonesia adalah Provinsi Jawa Barat. (Investasi) kita sendiri Rp137,5 triliun yang hadir di Jawa Barat. Membawa pekerjaan, membawa transfer teknologi, dan lain sebagainya,” ujar Emil sapaan Ridwan Kamil, di acara pembukaan Musyawarah Daerah (Musda) XVI Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Jawa Barat di Swiss-Belinn Hotel, Kab. Karawang, Senin (9/3/2020).

Baca Juga: Menko Airlangga Pastikan Pelarangan Wisman ke Indonesia Tak Ganggu Investasi

Untuk itu, Emil pun meminta pengusaha lokal di Jabar tidak hanya menjadi penonton agar muncul konsep ekonomi berkeadilan, yaitu pengusaha lokal berpartisipasi menyukseskan investasi.

"Jadi, pengusaha daerah di Karawang atau di Jawa Barat harus mendapatkan porsi,” katanya.

“Dari nilai investasi Rp 137 triliun yang terealisasi, haruslah urusan jalannya, konstruksinya, suply barangnya, kateringnya, itu dikelola oleh pengusaha daerah sehingga ekonomi berkeadilan," tambah Emil.

Emil pun memaparkan sejumlah langkah Pemerintah Provinsi Jabar dalam menggenjot pertumbuhan ekonomi melalui lima strategi ekonomi.

Baca Juga: Virus Korona, Menko Airlangga: Ini Kesempatan Indonesia untuk Menarik Investasi

Pertama, yakni ekonomi infrastruktur di mana berbagai proyek infrastruktur seperti jalan tol Bandung-Cilacap, Cisumdawu, pembangunan bandara baru di Sukabumi, proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung, hingga reaktivasi jalur kereta api menjadi prioritas pembangunan di Jabar.

Kedua, adalah ekonomi berkelanjutan di mana pembangunan berbagai proyek pengolahan sampah terpadu menjadi bagian dari sistem ekonomi hijau atau berkelanjutan di bumi Parahyangan.

Untuk itu, Emil berujar bahwa pihaknya saat ini tengah membangun Tempat Pengolahan dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS) terpadu di Bogor.

TPPAS ini bisa mengubah sampah menjadi batu bara. Selain itu, pihaknya tengah melakukan proses lelang pembangunan TPPAS di Kabupaten Bandung dan Garut untuk mengubah sampah menjadi listrik.

“Membangun (tempat pengolahan) sampah plastik menjadi BBM sedang dibangun di Bandung dan Bogor. Membangun listrik dari tenaga air sedang dibangun di Sukabumi, membangun listrik dengan solar cell sedang dibangun di Waduk Cirata,” papar Emil.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement