JAKARTA - PT Angkasa Pura I (Persero) menandatangani nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) dengan PT Gudang Garam Tbk terkait rencana kerjasama pengusahaan Bandara Dhoho Kediri di Jawa Timur.
“Kami sangat antusias dapat menuangkan suatu rencana kerjasama yang baik antara Angkasa Pura I dengan Gudang Garam terkait pengelolaan Bandara Dhoho di Kediri di Jawa Timur,” ujar Direktur Utama Angkasa Pura I Faik Fahmi, Jakarta, Selasa (10/3/2020).
Baca Juga: Pengembangan Bandara Sam Ratulangi Ditargetkan Selesai Secepatnya
Angkasa Pura I sebagai pemilik lisensi badan usaha bandar udara (BUBU) dari Kementerian Perhubungan akan bekerja sama dengan Gudang Garam melalui Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) berdasarkan prakarsa oleh badan usaha (unsolicited) dan berkomitmen menjadikan Bandara Dhoho sebagai bagian dari multi-airport system di wilayah Jawa Timur untuk melayani pertumbuhan lalu lintas penumpang (passenger traffic).
Baca Juga: Korean Air Stop Penerbangan ke Bali, AP I Mulai Hitung Kerugian
Sebagai informasi, Bandara Kediri direncanakan menjadi salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) dan menjadi gerbang alternatif menuju Jawa Timur selain Bandara Juanda Surabaya. Di tahun 2019, tercatat Bandara Juanda telah melayani lebih dari 16,6 juta penumpang dengan trafik pesawat mencapai 129 ribu pergerakan pesawat dan kargo mencapai 88,4 juta kilogram.
Pembangunan Bandara di Kediri ini sangat potensial karena dapat menjadi alternatif penerbangan setelah Bandara Juanda di Jawa Timur. Maka seiring dengan perkembangan dan potensi tersebut, bandara di Kediri ini dapat menjadi alternatif bandara yang akan dapat menjadi gerbang kedua di wilayah Jawa Timur, terutama dapat membuka area ke wilayah Tulung Agung, Blitar, Ponorogo, Trenggalek, Madiun, Magetan dan lain lain.