JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta untuk terciptanya semangat dan paradigma baru dalam dana otonomi khusus (otsus) di Papua. Hal ini agar mampu menghasilkan lompatan kemajuan kesejahteraan bagi rakyat Papua dan Papua Barat.
Presiden meminta kebijakan otonomi khusus Papua dan Papua Barat ini dikonsultasikan dengan seluruh komponen masyarakat yang ada di Papua maupun Papua Barat.
 Baca juga: Dana Otonomi Khusus Papua Diminta Tepat Sasaran
”Ini penting sekali, ajak bicara tokoh-tokoh adat, tokoh masyarakat, tokoh agama yang ada di Papua dan Papua Barat,” ujar Presiden Jokowi mengutip Setkab, Jakarta, Rabu (11/3/2020).
Oleh sebab itu, Presiden Jokowi ingin membuat cara kerja baru supaya sebuah sistem dan desain pengembangan Papua lebih efektif.
 Baca juga: Persiapan PON Papua, Ini Sederet Masalah Pembangunan Infrastrukturnya
"Sehingga dapat kita rumuskan sebuah kebijakan yang terbaik, yang akan membuat Papua dan Papua Barat semakin maju dan sejahtera,” pungkas Presiden.
Turut hadir dalam ratas kali ini Menko Polhukam Mahfud MD, Mensesneg Pratikno, Seskab Pramono Anung, KSP Moeldoko, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri PPN/Ka Bappenas Suharso Monoarfa, Mendagri Tito Karnavian, Menkumham Yasonna Laoly, Menteri LHK Siti Nurbaya, Menteri Perhubungan Budi Karya, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Menteri Sosial Juliari P Batubara, Menkominfo Jhonny G. Plate, Menteri Desa PDT dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar, Wakil Menteri Luar Negeri Mahendra Siregar, Jaksa Agung ST Burhanudin, Kapolri Jenderal Idham Azis, Kepala BPKP Yusuf Ateh, dan para eselon satu di lingkungan Lembaga Kepresidenan.
Follow Berita Okezone di Google News
(rzy)