NEW YORK - Dolar Amerika Serikat (AS) melemah terhadap yen Jepang dan franc Swiss pada akhir perdagangan Rabu waktu setempat (Kamis pagi WIB) sejalan dengan kejatuhan pasar saham imbas kekhawatiran penyebaran virus korona atau coronavirus (Covid-19)mendorong investor ke safe havens,
Bahkan, langkah investor ini terjadi ketika sterling berfluktuasi antara keuntungan dan kerugian setelah Bank of England tiba-tiba memotong suku bunganya. Demikian seperti dilansir Reuters, Jakarta, Kamis (12/3/2020).
Baca Juga: Trump Siapkan Stimulus Ekonomi, Tangkal Dampak Negatif Virus Korona
Bank-bank sentral dan pemerintah di seluruh dunia mengambil langkah cepat untuk membatasi kerusakan ekonomi dari wabah virus korona yang telah mengirim pasar saham kepada kejatuhan karena investor memilih obligassi pemerintah yang aman,
Investor juga kecewa karena Presiden Donald Trump tidak membuat pengumuman besar tentang langkah-langkah stimulus. Harapan bahwa Trump akan mengungkap rencana stimulus yang signifikan telah mendorong selera risiko pada hari Selasa dan mendorong investor untuk sementara waktu menjauh dari aset yang lebih aman.
Baca Juga: WHO Tetapkan Virus Korona Sebagai Pandemi, Wall Street Jatuh
Trump mengatakan pada hari Selasa bahwa ia akan meminta Kongres untuk pemotongan pajak gaji dan langkah-langkah stimulus sangat besar lainnya, tetapi rinciannya tetap tidak jelas.
"Kurangnya kepemimpinan AS baik domestik maupun internasional, tidak meningkatkan kepercayaan investor," kata Marc Chandler, kepala strategi pasar di Bannockburn Global Forex di New York.
Trump pada hari Rabu lagi berusaha menenangkan kekhawatiran tentang coronavirus yang menyebar cepat dan mengatakan di Twitter ia akan menggunakan semua sumber daya pemerintah yang diperlukan untuk memberantasnya. Dia tidak memberikan rincian lebih lanjut.