JAKARTA - Pengusaha yang tergabung dalam Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mengungkapkan pemerintah perlu mengantisipasi ketersediaan bahan baku industri yang hanya tersisa untuk dua hingga tiga bulan ke depan, terutama bidang farmasi, elektronik, dan bahan baku tekstil.
"Impor bahan baku dan barang modal kita yang harus kita antisipasi," jelas Ketua Kadin Rosan Roeslani, dilansir dari BBC Indonesia, Jakarta, Kamis (12/3/2020).
Baca Juga: Siti Nurbaya Minta Pengusaha Buka Lapangan Kerja Sektor Kehutanan
Rosan mengakui bahwa China selama ini menjadi mitra dagang terbesar bagi Indonesia. "Impor kita kurang lebih 26% dari China, ekspor 16,7% ke China," jelasnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo meminta kepada jajaran Menterinya untuk memberikan kelonggaran pada impor bahan baku. Hal ini agar harga-harga di dalam negeri tidak mengalami kenaikan.
Baca Juga: Ekonomi Tumbuh 5,02%, Pengusaha Pikir-Pikir untuk Ekspansi
Kenaikan tersebut dikarenakan tantangan ekonomi yang dihadapi saat ini sangat tidak mudah. Masalah yang dihadapi bukan hanya urusan perang dagang, tetapi yang terbaru dampak virus korona atau Covid-19.
Oleh karena itu, Kepala Negara meminta jangan bekerja hanya sesuai rutinitas. ”Perang dagang belum bisa diselesaikan, sekarang muncul virus korona yang itu menambah sulitnya ekonomi dunia, sulitnya politik global yang menjadikan tidak menentu,” ujar Jokowi.
(fbn)