JAKARTA - Beberapa hari yang lalu ratusan mahasiswa berunjuk rasa di depan Gedung DPR/MPR RI, Senayan, Jakarta. Mereka menolak Rancangan Undang-Undang (RUU) Cipta Kerja yang masuk dalam program omnibus law karena dinilai tak berpihak ke rakyat terutama buruh.
Merespons hal itu, Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah mengatakan, pihaknya akan melakukan sosialisasi Omnibus Law Cipta Kerja kepada semua stakeholder, seperti serikat buruh, Apindo hingga ke kampus-kampus di Indonesia.
Baca Juga: Omnibus Law Atur Investasi Masuk ke Sektor UMKM
"Untuk memahami dinamika ini, maka kami akan sosialisasi ke kampus-kampus. Dan kita ketahui Omnibus Law Cipta Kerja masih rancangan undang-undang (RUU) yang belum menjadi undang-undang (UU)," ujar dia di Gedung Kemnaker Jakarta, Kamis (12/3/2020).
Ida mengatakan, RUU Omnibus Law Cipta Kerja masih diproses oleh DPR RI. Maka itu, baik pemerintah maupun DPR sangat menerima masukkan masyarakat terkait RUU Omnibus Law Cipta Kerja.
Baca Juga: Bertemu Bank Dunia, Menko Airlangga: Kami Bahas Virus Korona hingga Omnibus Law
"Jadi kami sangat menerima masukan masyarakat terkait RUU Omnibus Law itu," ungkap dia.
Sebelummya, Sekretaris Kemenko Perekonomian Susiwijono menyebut, reaksi kontra dari masyarakat karena mereka hanya melihat sejumlah hal kecil dalam RUU tersebut. Sedangkan gambaran besar yang dirancang pemerintah memiliki visi perekonomian nasional yang menatap jauh ke depan.