Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Ditinjau Wapres, Pembangunan Pasar Klewer Sisi Timur Selesai Juli 2020

Irene , Jurnalis-Jum'at, 13 Maret 2020 |15:26 WIB
Ditinjau Wapres, Pembangunan Pasar Klewer Sisi Timur Selesai Juli 2020
Pembangunan Pasar Klewer Timur. (Foto: Okezone.com/Dok. PUPR)
A
A
A

JAKARTA - Wakil Presiden Ma'ruf Amin meninjau proses revitalisasi pembangunan Pasar Klewer Timur di Surakarta, Jawa Tengah. Ditargetkan pembangunan pasar tersebut selesai Juli 2020.

Dalam peninjauan pasar, Wapres didampingi Kepala Pusat Pengembangan Sarana Prasarana Pendidikan, Olahraga, dan Pasar (PSPPOP) Ditjen Cipta Karya Iwan Suprijanto. Wapres Ma’ruf Amin tampak didampingi Ibu Wapres Wury Estu Handayani, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, Wakil Gubernur Jateng dan Wakil Wali Kota Solo Achmad Purnomo.

Baca Juga: Habiskan Rp2,5 Miliar, Renovasi Pasar Wouma Papua Selesai

Wapres Ma’ruf Amin menyampaikan terimakasih atas dukungan dari Kementerian PUPR dalam upaya peningkatan perekonomian lokal dengan pembangunan Pasar. “Pembangunannya ini sangat memperhatikan kearifan lokal,” kata Wapres Ma’ruf Amin, dalam keterangan Kementerian PUPR, Jakarta, Jumat (13/3/2020).

Kepala Pusat Pengembangan Sarana Prasarana Pendidikan, Olahraga, dan Pasar Kementerian PUPR Iwan Suprijanto, saat mendampingi Wapres berkesempatan memaparkan soal pembangunan Pasar Klewer sisi timur.

Baca Juga: Habiskan Rp150 Miliar, Pasar Johar Kini Siap Dihuni 4.000 Pedagang

"Kami menjelaskan bagaimana perkembangan setelah pasar terbakar, kemudian dibangun kembali Pasar Klewer Timur ini,” ucapnya.

Menurut Iwan, pembangunan Pasar Klewer Timur progresnya telah mencapai 18,9% pada pekan ini rencananya akan selesai pada Juli 2020.

Iwan menambahkan, pasar ini akan terdiri dari 3 bagian secara vertikal, yaitu basement untuk parkir, semi basement untuk kios yang menampung 527 pedagang dan pada bagian atas adalah pelataran sebagai ruang terbuka publik. Anggaran pembangunan yang dibutuhkan adalah sebesar Rp48 miliar di atas lahan seluas 12.950 m2 dan luas bangunan 10.987 m2.

Konsep bangunan basement mengikuti genus loci (kearifan lokal) Kota Surakarta, dimana tinggi bangunan pada area tersebut tidak diperkenankan melebihi tinggi bangunan Siti Hinggil di Keraton Kasunanan Surakarta.

Di samping itu, juga menerapkan konsep Bangunan Gedung Hijau (BGH) sehingga less cost operation and maintenance. “Konsep gedung hijau biaya pemeliharaannya lebih ringan. Tanpa listrik, pasar tetap terang,” imbuh Iwan.

Kunjungan Wapres Ma’ruf Amin tersebut untuk memastikan perekonomian tetap tumbuh meskipun terdampak adanya virus Corona.

(Feby Novalius)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement