JAKARTA - Penguncian atau lockdown untuk antisipasi penyebaran virus Korona atau Covid-19 akan berdampak kepada ekonomi. Namun, hal ini tergantung akan seberapa luas dan lama lockdown tersebut.
Baca juga: Iran Tuduh AS Kampanye 'Terorisme Ekonomi'
Ekonom dan juga Profesor Ekonomi di Sunway University Business School, Dr Yeah Kim Leng menjelaskan, lockdown pada pertemuan dan perayaan sosial, politik, agama, dan komersial dilarang dalam upaya memerangi penyebaran virus.
"Dampak ekonomi akan tergantung pada kegiatan apa yang dibatas dan sebarapa luas serta lamanya periode penguncian," kata Yeah melansir New Straits Times, Jakarta, Selasa (17/3/2020).
Baca juga: Waspada Virus Korona, Usai Pegang Uang Kertas Jangan Sentuh Wajah
Menurutnya, lockdown akan berkonsekuensi ekonomi yang ke arah pengurangan pengeluaran konsumen dan bisnis. Jika berkepanjangan akan menyebabkan kegagalan bisnis dan PHK, serta memperburuk penurunan ekonomi.
Jika penguncian diperluas ke tempat bisnis, tempat kerja, pabrik, dan fasilitas produksi, maka dampak ekonomi akan lebih parah. hal ini dikarenakan ada kerugian produksi dan pendapatan.
"Ritel, hotel, restoran, transportasi, dan industri terkait pariwisata akan berpengaruh karena orang akan diminta tinggal di dalam rumah," ujar Yeah.
Baca juga: Benarkah Virus Korona Bisa Menyebar lewat Uang? Begini Penjelasannya
Dilaporkan bahwa enam orang yang diyakini dalam persaudaraan medis telah meminta pemerintah untuk memberlakukan lockdown.
Dia mencatat bahwa kekhawatiran atas covid-19 memicu respons termasuk pengurangan 100 basis poin yang baru saja diumumkan oleh The Fed AS. Serta peluncuran paket stimulus fiskal di negara-negara yang terdampak virus Corona.