Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Punya Skenario Ekonomi RI 0%, Ini yang Harus Dilakukan Pemerintah

Dani Jumadil Akhir , Jurnalis-Sabtu, 21 Maret 2020 |17:02 WIB
Punya Skenario Ekonomi RI 0%, Ini yang Harus Dilakukan Pemerintah
Rupiah (Reuters)
A
A
A

JAKARTA - Pemerintah sudah mempunyai skenario soal pertumbuhan ekonomi tahun ini imbas penyebaran virus corona atau Covid-19. Skenario pertama pertumbuhan ekonomi bisa tumbuh di atas 4% dan skenario terburuk pertumbuhan ekonomi hanya 2,5% bahkan 0%.

Ekonom sekaligus Direktur Riset Core Indonesia Piter Abdullah Redjalam mengatakan, pemerintah memang seharusnya mempunyai skenario pertumbuhan ekonomi di tengah penyebaran virus Corona. Hal ini dilakukan agar bisa mengambil langkah antisipasi jika kemungkinan terburuk terjadi.

 Baca juga: Di Tengah Pelemahan Ekonomi, Pengusaha dan UMKM Diminta untuk Menghemat Biaya

"Pertumbuhan ekonomi 0% itu skenario terburuk. Pemerintah memang harus punya skenario terburuk agar bisa menyusun strategi bagaimana mencegahnya jangan sampai terjadi," kata Piter kepada Okezone, Jakarta, Sabtu (21/3/2020).

Strategi-strategi pemerintah juga bertujuan untuk memitigasi semua risiko dan dampaknya. Apalagi, lanjutnya, seperti harus memikirkan masyarakat miskin.

 Baca juga: Tekanan Virus Corona ke Ekonomi Indonesia Bisa Lebih Buruk dari Krisis 2008

"Termasuk mempersiapkan langkah-langkah bantuan kepada kelompok miskin yang terdampak, juga mereka yang kehilangan pekerjaan dan income," ujarnya.

Sementara itu, stimulus yang sudah diumumkan Pemerintah kata Piter mampu meredam dampak penyebaran virus Corona. Namun, tersebut tergantung berapa lama virus tersebut dapat diatasi.

 Baca juga: Tenaga Medis Garda Terdepan Corona Akan Dianggarkan Rp6 Triliun

"Berbagai stimulus tersebut mampu meredam, tapi sepenuhnya bergantung kepada perkembangan virus Corona baik di global maupun domestik," tukasnya.

(Fakhri Rezy)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement