Meskipun begitu lanjut Sri Mulyani, dalam penyusunan APBN-P ini, pihaknya berusaha semaksimal mungkin untuk menkan angka defisit agar tidak melebihi angka 3%. Hal ini penting untuk kelanjutan keuangan negara di jangka menengah dan panjang
"Tapi kami tetap lakukan koridor utk bisa respon situasi ini, termasuk relaksasi defisit bisa di atas 3 persen. Namun tetap bertanggung jawab dan prudent dalam menengah dan panjang. Ini diformulasikan," jelasnya.
Menurut Sri Mulyani seluruh kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah ini hanya difokuskan untuk 6 bulan ke depan. Oleh karena itu, dirinya berharap agar permasalahan Corona ini bisa segera rampung secepatnya
"Banyak negara lakukan. Kita lakukan dengan intensifkan 3-6 bulan karena dianggap risiko tinggi maka semua policy betul-betul fokus untuk 3-6 bulan. Kita berharap tidak lebih dari 6 bulan persoalan covid sehingga mulai masuk ke fase recovery," kata Sri Mulyani.
(Fakhri Rezy)