JAKARTA - Kurs dolar Amerika Serikat (AS) mencatat penurunan mingguan terbesar dalam lebih dari satu dekade pada perdagangan Jumat waktu setempat (Sabtu pagi WIB).
Penurunan dolar AS ini di tengah persetujuan paket stimulus Amerika senilai USD2,2 triliun atau Rp35.200 triliun dan bank sentral (The Fed) membantu mengatasi kekalahan di pasar global akibat pandemi virus corona atau coronavirus (Covid-19).
Melansir Reuters, Jakarta, Sabtu (29/3/2020), indeks dolar turun 0,87% terhadap sekeranjang mata uang dunia menjadi 98,41. Ini jatuh 3,90% dalam minggu ini. Penurunan mingguan terbesar sejak Maret 2009.
Indeks dolar pekan lalu telah mengumpulkan kenaikan mingguan terbesar sejak krisis keuangan.
Padahal, dolar sempat melonjak pada Maret karena jatuhnya pasar saham dan utang menyebabkan perebutan mata uang paling likuid di dunia.
Tetapi janji belanja pemerintah yang besar dan upaya terkoordinasi oleh bank sentral di seluruh dunia untuk meningkatkan pasokan dolar AS telah mendukung reli dalam mata uang utama lainnya.