Menurutnya, penerbitan pandemic bond dibuat untuk mencegah apabila market sangat volatile. Sehingga menimbulkan harga yang tidak rasional. Pasalnya, penyebaran virus corona akan semakin memberatkan perekonomian.
"Covid-19 belum bisa diatasi, penyebaran masih meningkat dan dampaknya ke ekonomi berat. Dampak ke keuangan akan terus semakin berat," kata Sri Mulyani.
Baca juga: Tahun Depan, Obligasi Korporasi Diprediksi Tembus Rp175 Triliun
Sementara itu, Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo mengatakan ada beberapa hal yang masih harus dipertimbangkan ketika menerbitkan recovery bond. Seperti misalnya bagaimana rincian skenario dan penerbitannya seperti apa hingga kemampuan pasar.