Sementara di sektor industri dan bisnis yang tidak dapat beroperasi dengan normal karena sebagian atau bahkan seluruh tenaga kerjanya harus bekerja dari rumah atau dikenal dengan istilah Work From Home (WFH) tentu saja akan berdampak pada turunnya penjualan atau pemakaian tenaga listrik yang diperkirakan bisa mencapai 6-9% dan akan menggerus penerimaan kas PLN.
"Sementara di sisi lain beban operasi yang harus ditanggung oleh PLN juga terus naik terutama akibat melemahnya nilai tukar Rupiah," katanya.
Baca Juga: Covid-19 Menyebar, Erick Thohir: Proyek Listrik 35.000 Mw Tetap Jalan
Selain itu SP PLN menyoroti agar PLN juga perlu melakukan evaluasi ulang apakah investasi secara masih masih relevan dengan perlambatan pertumbuhan yang akan terjadi ditahun ini dan beberapa tahun ke depan.
"Kontrak energi primer, kontrak pengadaan material dan konstruksi juga merupakan hal-hal yang harus disoroti dan diperhatikan untuk menyelamatkan keuangan PLN ke depan," paparnya.
(Dani Jumadil Akhir)