"Harapannya pra-kerja ini bisa mengurangi pengangguran dan saya mendapat perkerjaan yang sesuai pelatihannya," tutur pria yang sebelumnya kerja di salah satu perusahaan swasta.
Sayangnya, tidak semua orang paham seperti Fahmi. Ada salah satu korban PHK di Depok Jawa Barat yang bahkan tidak mengetahui program kartu pra-kerja. Padahal, program kartu pra-kerja merupakan salah satu andalan pemerintah untuk menanggulangi dampak virus corona atau covid-19 terhadap masyarakat.
Baca Juga: Uang Saku Peserta Kartu Pra-Kerja Dikirim Melalui Dompet Digital
Prily terpaksa berhenti bekerja dari salah satu perusahaan ritel pakaian. Puluhan temannya juga ikut di PHK karena penjualan perusahaan turun tajam.
Dia mengaku tak tahu ada program kartu pra-kerja yang bisa diikuti oleh pengangguran dan korban PHK.
"Aku enggak tahu apa-apa, kalau memang benar ada mau daftar," kata dia. Kini Prily berniat mendaftar saat gelombang dua di buka pada 20 April.
Untuk diketahui, program ini menelan anggaran yang tidak sedikit. Anggaran pra-kerja ini Rp20 triliun, di mana Rp5,6 triliun di antaranya merupakan alokasi untuk pelatihan online.