Melansir Reuters, Senin (20/4/2020), kontrak berjangka bulan depan Mei turun 5,8% atau USD1,05, menjadi USD17,22 per barel. Kontrak itu berakhir pada hari Selasa, dan kontrak Juni, yang menjadi lebih aktif diperdagangkan turun 57 sen atau 2,3% menjadi USD24,45 per barel. Brent juga lebih lemah, jatuh 32 sen atau 1,1%, menjadi USD27,76 per barel.
Industri minyak telah dengan cepat mengurangi produksi dalam menghadapi perkiraan penurunan 30% permintaan bahan bakar di seluruh dunia. Pejabat Arab Saudi telah memperkirakan bahwa total pengurangan pasokan global dari produsen minyak bisa mencapai hampir 20 juta barel per hari, tetapi itu termasuk pemotongan sukarela dari negara-negara seperti Amerika Serikat dan Kanada.
Perusahaan eksplorasi dan produksi Amerika Utara telah memotong anggaran mereka sekitar 36% pada basis tahun-ke-tahun, menurut catatan dari James West, analis di Evercore ISI, sementara perusahaan internasional telah memotong anggaran sebesar 23%.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)