JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi pada April 2020 0,08%. Sementara pada periode Januar hingga April, inflasi tercatat sebesar 0,84%.
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran. Salah satu yang masih memiliki andil besar pada inflasi adalah Makanan, minuman dan tembakau dengan inflasi 0,09% dan andilnya sebesar 0,02%.
Selanjutnya adalah sub kelompok Perumahan, Air, Listrik dan Bahan Bakar Rumah Tangga dengan inflasi sebesar 0,09%. Sub kelompok pengeluaran ini menyumbangkan andil inflasi sebesar 0,02%.
Baca juga: Gubernur BI Prediksi Inflasi Selama Ramadan Lebih Rendah
"Menurut kelompok pengeluaran, inflasi April 2020 0,08% dan dari 11 kelompok pengeluaran yang ada, semuanya inflasi kecuali ada 2 yang alami deflasi yakni transportasi dan informasi komunikasi dan jasa keuangan," ujar Kecuk dalam telekonferensi, Senin (4/5/2020).
Selanjutnya untuk kelompok pakaian dan alas kaki mencatatkan inflasi sebesar 0,04%. Sementara itu untuk kelompok kesehatan sebesar terjadi inflasi sebesar 0,23 dengan andil inflasi sebesar 0,01%.
Lalu ada kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rumah tangga dengan inflasi sebesar 0,09%. Adapun sumbangan inflasinya sebesar 0,01%. Lalu untuk kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,03%, kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,18% dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 1,20%.
Baca Juga: Bahan Pokok Terkendali, BI Catat Inflasi April di 0,18%
Sedangkan untuk kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi yaitu kelompok transportasi sebesar 0,42%. Lalu ada juga kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,34%.
Sementara kelompok pengeluaran yang tidak mengalami perubahan yaitu kelompok pendidikan. Artinya kelompok ini relatif stabil dibandingkan kelompok lainnya.
"Sementara ada juga yang flat atau tidak ada perubahan harga seperti kelompok pengeluaran pendidikan. Jadi dari 11 kelompok yang ada, 8 inflasi, 2 deflasi dan 1 stabil," jelasnya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)