Asal tahu saja, sukuk global yang memiliki nama Garuda Indonesia Global Sukuk Limited itu diterbitkan pada 3 Juni 2015 lalu di Singapore Exchange. Garuda menawarkan suku bunga tetap sebesar 3% setiap tahun.
Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan Luky Alfirman mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebagai leadnya. Komunikasi masih terus dilakukan secara intensif mengingat waktu jatuh temponya sudah semakin dekat.
"Lead-nya Kementerian bumn. Kita kerja sama terus. Kita sedang pikirkan beberapa alternatif Insyaallah lewat sukuk misalnya. Kita cari solusi bantu Garuda," ujarnya dalam telekonferensi.
(Dani Jumadil Akhir)