Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

UEA Tukar Alat Kesehatan dengan Pangan Indonesia

Giri Hartomo , Jurnalis-Kamis, 14 Mei 2020 |18:07 WIB
UEA Tukar Alat Kesehatan dengan Pangan Indonesia
Penanganan Virus Corona. (Foto: Okezone.com)
A
A
A

JAKARTA - Uni Emirat Arab (UEA) pada 28 April 2020 mengirimkan alat kesehatan sebanyak 20 ton dan juga alat kesehatan lainya ke Indonesia. Alat-alat kesehetan untuk penanganan virus corona (Covid-19).

Kepala Badan Pengkajian dan Pengembangan Perdagangan (BP3) Kementerian Perdagangan (Kemendag) Kasan Muhri mengungkapkan, pengiriman alat kesehatan tersebut ternyata sekedar bantuan dari UEA. Justru kapal kargo yang memuat alat kesehatan itu, saat kembali ke UEA membawa bahan pangan yang jumlahnya dua kali lipat

"Saya ingin menyampaikan sebuah fakta bahwa ada sebuah transaksi yaitu saat pesawat dari UEA mengirim bantuan alkes, dia sudah merencanakan dan sudah komunikasikan sebelumnya isi kontainernya sebanyak 40 ton itu diisi oleh pangan dari Indonesia," ujarnya dalam diskusi vitual, Kamis (14/5/2020).

Baca Juga: Ikatan Dokter Dukung Upaya Erick Thohir Berantas Mafia Alat Kesehatan

Menurut Kasan, hal tersebut sudah direncankana sejak jauh-jauh hari. Sebab, sebelum pesawat pembawa alkes dari UEA berangkat dari Kota Dubai, pihak UEA sudah berkomunikasi dengan beberapa perusahaan di Indonesia untuk memasok pesawatnya tersebut dengan komoditas pangan Indonesia.

Permintaan itu pun disanggupi oleh perusahaan yang diminta oleh UEA tersebut. Namun, Kasan tak menjelaskan lebih lanjut komoditas pangan apa saja yang dipasok.

Baca Juga: Erick Thohir: Selamat Jalan The Godfather of Broken Heart

"Jadi sebelum take off dari Dubai, itu langsung dikomunikasikan ke Indonesia. Dan perusahaan di sini bisa langsung memenuhi permintaan untuk mengisi kargo 40 ton di pesawat itu," ucapnya.

Menurut Kasan, kegiatan ekspor pangan di tengah pandemi Corona ini merupakan salah satu persoalan yang berkaitan langsung dengan stok dalam negeri. Hal itu juga yang membuat stok dan harga pangan di dalam negeri menjadi tinggi.

"Nah itu juga mungkin masalah pangan yang juga kita catat," ungkap dia.

Kasan menjelaskan, selain UEA ada beberapa negara yang menjadi tujuan ekspor pangan Indonesia. Misalnya adalah Korea Selatan yang mana sangat membutuhkan pasokan pangan dari Indonesia menyusul adannya pandemi virus corona ini.

"Ekspor pangan Januari-Maret itu juga naik meski hanya 1%, terutama buah-buahan. Dan beberapa informasi yang saya peroleh, tetap ekspor pangan ke beberapa negara itu juga terjadi, ke Korea, UEA," jelasnya.

(Feby Novalius)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement