JAKARTA – Tiga juta pekerja yang di-PHK mendaftar untuk mendapat tunjangan pengangguran di AS pekan lalu. Gelombang PHK muncul karena wabah virus menyebabkan lebih banyak perusahaan memangkas pekerjaan, meskipun sejumlah negara bagian mulai membolehkan bisnis dibuka kembali dengan peraturan pembatasan tertentu.
Gelombang PHK meningkatkan kekhawatiran bahwa lebih banyak bantuan pemerintah diperlukan untuk menopang perekonomian karena resesi mendalam akibat pandemi virus.
Baca juga: 5 Fakta Terbaru soal Pengangguran di Indonesia, Jumlahnya Naik Jadi 6,8 Juta Orang
Partai Republik di Kongres berselisih dengan Demokrat yang mengusulkan triliunan bantuan lebih banyak, termasuk untuk negara-negara bagian dan daerah-daerah yang kesulitan, melampaui hampir USD3 triliun dana yang telah diberikan kepada perorangan dan bisnis. Para pemimpin Republik mengatakan, mereka ingin melihat dulu bagaimana bantuan sebelumnya mempengaruhi perekonomian dan menyatakan skeptis untuk menyetujui pengeluaran lebih banyak sekarang.
Departemen Tenaga Kerja mencatat, sekitar 36 juta orang kini telah minta bantuan pengangguran dalam dua bulan, sejak virus corona memaksa jutaan bisnis menutup usaha dan merumahkan pegawai mereka. 842.000 orang mengajukan permintaan bantuan pekan lalu melalui program federal terpisah yang dibentuk untuk pekerja mandiri dan pekerja paruh waktu.