JAKARTA - Meski pasar Tanah Abang telah ditutup sejak 2 bulan lalu, hingga kini masih terlihat aktivitas para pedagang yang nekat berjualan di sekitaran gedung Blok G Tanah Abang maupun di kawasan Jati Baru. Meski sudah beberapa kali ditertibkan Satpol PP, para pedagang juga masih nekat melakukan kucing-kucingan.
Apakah yang dilakukan pedagang sebagai insting dagang atau sebuah sikap yang melanggar aturan PSBB, karena memang pembelinya ada?
Baca Juga: Pasar Tanah Abang Ditutup, Pedagang Macet Bayar Anggota Koperasi
Menurut Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudistira, hal tersebut terjadi karena kompensasi yang diberikan pemerintah tidak merata.
"Awal mula adalah karena pemerintah menetapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan menutup Pasar Tanah Abang, tetapi kompensasi yang diberikan tidak merata," ujar Bhima saat dihubungi Okezone pada Selasa (19/5/2020).
Baca Juga: Pasar Tanah Abang Tutup, Pedagang Boleh Ambil Dagangan Mereka
Sehingga yang terjadi mereka terpaksa harus berjualan untuk menyambung hidup. Terlebih, bertepatan dengan lebaran, mereka pun tak mau melewatkan kesempatan ini.
"Ini kan jelang lebaran, dan mereka tahu bahwa para pekerja sudah mendapatkan Tunjangan Hari Raya (THR), jadi mereka berusaha untuk tetap menjajakan dagangannya alih-alih masih ada pembeli yang ingin membeli baju," papar Bhima.