JAKARTA - Program Kartu Pra Kerja dinilai terlalu banyak kontroversi dalam penerapannya. Oleh karena itu, pemerintah menunda program tersebut untuk gelombang selanjutnya.
Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Kartu Pra kerja, Denni P Purbasari menyebut program kartu pra kerja gelombang IV ditunda. Salah satu alasan penundaan itu, karena alasan backlog.
Oleh sebab itu, Jakarta, Minggu (24/5/2020), berikut fakta-fakta soal kartu Pra Kerja gelombang 4 yang ditunda:
Baca juga: 51 Ribu Peserta Kartu Pra Kerja Sudah Nikmati Dana Rp600.000/Bulan
1. Kartu Pra Kerja Gelombang ke 4 Ditunda
Program Kartu Pra Kerja dinilai terlalu banyak kontroversi dalam penerapannya. Oleh karena itu, pemerintah menunda program tersebut untuk gelombang selanjutnya.
Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Kartu Pra kerja, Denni P Purbasari menyebut program kartu pra kerja gelombang IV ditunda. Salah satu alasan penundaan itu, karena alasan backlog.
2. Masalah Backlog buat Kartu Pra Kerja Ditunda
Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Kartu Pra kerja, Denni P Purbasari menyebut program kartu pra kerja gelombang IV ditunda. Salah satu alasan penundaan itu, karena alasan backlog.
"Jadi dengan sangat rendah hati, saya memohon maaf kepada teman-teman semuanya, bapak dan ibu kenapa gelombang IV ini saya tunda, karena memang keterbatasan dari sisi kami dalam menyelesaikan backlog di sistem informasi," ujar dia.
3. Pemerintah Lakukan Sinkronisasi Sistem Digital
pihaknya saat ini sedang melakukan pengecekan dan sinkronisasi dari sistem digital platfom, lembaga pelatihan, peserta, PMO dan lembaga keuangan. Di mana ada empat lembaga keuangan yang telah bergabung yaitu BNI, OVO, Gopay dan Link aja.
"Dan karena kami menyelesaikan backlog itulah kenapa demikian bath ke IV ditunda," ungkap dia.
4. 360.650 Orang Sudah Gunakan Biaya Pelatihan
Dari 456.265 peserta, ada 360.650 orang yang sudah menggunakan biaya pelatihannya. Dan sudah ada 219.489 orang yang sudah menyelesaikan satu pelatihan.
"Lalu, setelah menyelesaikan pelatihan maka peserta akan mendapat notifikasi dari mitra atau digital platform tempat membeli paket pelatihan," jelas dia.
5. 132.509 Orang Telah Daftarkan Rekeningnya
Dari angka 219.489 orang ini, lanjut dia, tercatat sudah ada 132.509 orang yang mendaftarkan akun rekening atau e-wallet kepada para mitra pembayaran. Seperti Bank BNI, LinkAja, GoPay, dan OVO.
"Jadi, 132 ribu itu melakukan verifikasi untuk memastikan NIK yang bersangkutan di kartu pra kerja sama dengan yang di akun e-money. Pasalnya APBN insentif disalurkan ke peserta yang punya pra kerja bukan pihak lain," ungkap dia.
6. Program Kartu Pra Kerja Sudah Ada 51.255 Peserta yang Nikmati Rp600.000
Program Kartu Pra Kerja mencatat sudah ada 51.255 peserta yang melakukan pencairan dana insentif sebesar Rp600.000. Pasalnya, pencairan tersebut mayoritas untuk gelombang pertama dan kedua.
Direktur Komunikasi Program Kartu Pra Kerja Panji Winanteya Ruky mengatakan, 51.255 peserta berasal dari peserta gelombang pertama dan kedua. Di mana, jumlah gelombang pertama dan kedua totalnya 456.256 orang.
(Fakhri Rezy)