Langkah-langkah putus asa tersebut untuk mengantisipasi para pemilik properti kehilangan ribuan dolar per bulannya. Hal ini dikarenakan banyaknya pesanan yang dibatalkan tapi biaya pemeliharaan, tagihan-tagihan bulanan dan pembayaran hipotek terus menumpuk.
"Kami telah bekerja untuk mendukung komunitas melalui berbagai upaya, termasuk melakukan suntikan USD250 juta untuk membantu mendukung para pemilik rumah yang terkena dampak pembatalan tamu terkait Covid-19 dan USD17 juta untuk Super Host Relief Fund kami," ujar juru bicara Airbnb dalam sebuah pernyataan mengutip CNN Business, Jakarta, Senin (26/5/2020).
Pernyataan tersebut juga menyebutkan protokol kesehatan baru untuk para pengunjung. "Data internal kami menunjukkan keinginan tamu untuk bepergian dan kami sedang bersiap untuk membantu tuan rumah menyambut mereka sesegera mungkin," ujarnya.
Baca juga: Industri Properti Pulih Paling Cepat di Kuartal IV-2020