Kemudian, lanjut dia, anggaran belanja pemerintah pusat naik Rp123,3 triliun menjadi Rp1.974,4 triliun. Hal ini setelah menyusun revisi APBN versi Perpres 54 tahun 2020.
"Dalam revisi ini outlook belanja negara naik Rp124,5 triliun menjadi Rp2.738,4 triliun dari yang sebelumnya Rp 2.613,8 triliun. Itu masih mungkin Cuma memang kita harus hati-hati," ungkap dia.
Baca juga: Nadiem Makarim Pastikan Tak Ada Pemotongan Tunjangan Guru
Dia juga merinci untuk belanja K/L terjadi penurunan sebesar Rp50 triliun menjadi Rp786,5 triliun dari yang sebelumnya Rp836,5 triliun. Sedangkan, untuk belanja non K/L mengalami kenaikan Rp173,3 triliun menjadi Rp1.187,9 triliun dari yang sebelumnya Rp 1.014,6 triliun.