JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut ekonomi Indonesia pada kuartal II-2020 akan negatif akibat adanya pandemi virus corona atau Covid-19. Di mana ada beberapa indikator yang menyebabkan ekonomi Indonesia pada kuartal II-2020 akan negatif.
"Negatifnya ekonomi di kuartal II-2020 terlihat dari beberapa indikator, salah satunya adalah penjualan mobil yang terjun bebas 93,21%, sementara motor turun 79,31%. Dan juga dengan impor bahan baku," ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto pada saat rapat kerja bersama Komisi XI DPR RI, Senin (22/6/2020).
Baca Juga: Beda Pendapat Sri Mulyani dan Bos BI soal Rupiah, Kok Bisa?
Kemudian, lanjut dia, sinyal lainnya bisa dilihat dari jumlah penumpang angkutan transportasi. Di sektor udara terjadi penurunan 87,91% di kuartal II-2020
"Jadi, pandemi Covid-19 telah membawa perubahan yang besar kepada perilaku masyarakat. Seperti dari mobilitas penduduk, pendapatan, dan perubahan pola konsumsi," jelas dia.
Baca Juga: Banyak yang Nyinyir, Menko Luhut: 18% Ekonomi Dunia Dikuasai China
Pertumbuhan ekonomi Indonesia 57% ditopang oleh konsumsi. Apabila melihat data itu, diperkirakan pertumbuhan ekonomi pada kuartal II-2020 akan mengalami kontraksi.
"Pertumbuhan ekonomi dengan melihat indikator yang ada sampai dengan Mei 2020, bisa dipastikan pertumbuhan ekonomi di kuartal II-2020 akan mengalami kontraksi," ungkap dia.
(Dani Jumadil Akhir)