“Kami harus merespons apa yang terjadi di luar sana dan meningkatkan fokus untuk membangun bisnis yang kokoh, lebih efisien yang terus bertahan seiring dengan berjalannya waktu dan tetap relevan dengan kondisi yang ada,” imbuh Kevin.
Kevin melanjutkan, fokus pada layanan inti, menghentikan layanan yang tidak dapat bertahan di tengah pandemi, dan mengambil keputusan berani untuk menyesuaikan perubahan prioritas pelanggan akan memastikan Gojek dapat selalu membuat dampak positif bagi kehidupan jutaan orang serta juga memastikan pertumbuhan di masa mendatang.
Dua layanan yang akan berhenti beroperasi antara lain GoLife yang memberikan layanan pijat profesional di rumah (GoMassage) dan jasa kebersihan (GoClean), serta GoFood Festival (GFF) yang merupakan bazar makanan dan minuman.
Kedua bisnis ini membutuhkan interaksi jarak dekat dan mengalami penurunan permintaan signifikan dalam beberapa bulan terakhir seiring dengan pandemi COVID-19 yang mengubah perilaku konsumen menjadi lebih menjaga jarak. Penghentian operasional layanan juga membuat Gojek melakukan perampingan struktur perusahaan.
“Kami telah melakukan berbagai langkah untuk mengoptimalkan perusahaan agar dapat terus tumbuh dan menciptakan dampak. Namun, kami tidak cukup mengantisipasi, antara lain situasi pandemi Covid-19 seperti saat ini, yang telah memengaruhi bisnis dan menghadirkan tantangan besar. Kevin, saya dan seluruh jajaran manajemen Gojek sangat menyayangkan strategi bisnis ini berdampak ke sejumlah anggota keluarga besar Gojek,” ujar Andre Soelistyo dalam surat kepada karyawan.