Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

TKA China Masuk RI, Menaker: Keahliannya Dibutuhkan Perusahaan Konawe

Giri Hartomo , Jurnalis-Kamis, 25 Juni 2020 |13:10 WIB
TKA China Masuk RI, Menaker: Keahliannya Dibutuhkan Perusahaan Konawe
Menaker Ida Fauziyah (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Kementerian Ketenagakerjaan berencana mendatangkan 500 tenaga kerja asing (TKA) asal China ke Konawe, Sulawesi Tenggara. Kedatangan TKA ini sempat ditunda karena adanya penolakan di daerah sekitar.

Menanggapi hal tersebut, Menteri Tenaga Kerja Ida Fauziah mengatakan, alasan pemerintah mengizinkan masuk TKA China ke daerah tersebut karena keahliannya dibutuhkan. Terutama dari perusahaan yang ada di Konawe.

 Baca juga: Kena PHK Akibat Corona, Cari Kerja Baru jika Ekonomi Resesi Bisa?

"Keahliannya (TKA) dibutuhkan oleh perusahaan yang ada di Konawe," ujar Ida dalam keterangan tertulisnya, Jakarta, Rabu (25/6/2020).

Dirinya pun memastikan bahwa tenaga kerja lokal akan mendampingi TKA tersebut. Agar terjadi transfer of knowledge di antara kedua pihak.

"Pada akhirnya ketika tenaga kerja lokal kita sudah bisa memahami teknologinya maka operasional selanjutnya akan diserahkan kepada tenaga kerja lokal kita," ujarnya.

 Baca juga: Kurangi Pengangguran, 144.163 Tenaga Kerja Terserap Proyek Padat Karya

Dirinya mengatakan, kedatangan TKA ke Indonesia akan diperketat prosesnnya sesuai dengan permekumaham nomor 11 tahun 2020. TKA ini harus sehat, di mana akan dikarantina di negaranya selama 14 hari dan di Indonesia juga dengan waktu yang sama.

"Kemnaker akan mengawasi kedatangan mereka bekerjasama dengan tim pengawasan orang asing untuk melakukan pengawasan kelengkapan dokumen, kesehatan maupun keimgrasian mereka," ujarnya.

Dirinya berharap, kedatangan TKA tersebut diharapkan dapat membuka kesempatan kerja bagi tenaga kerja Indonesia. "Sehingga bisa mengurangi jumlah pengangguran," ujarnya.

(Fakhri Rezy)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement