JAKARTA - Bekerja dengan giat merupakan hal yang harus dilakukan untuk mengejar target perusahaan. Apalagi, bila kamu ingin bekerja untuk melampaui batasmu atau break your limits agar dapat membuat inovasi-inovasi yang baru.
Namun, saat terlalu over dan akhirnya menyentuh batasnya, kamu akan mengalami stres. Hal ini karena beratnya beban kerja dan masalah yang tidak terselesaikan.
Baca juga: 1,7 Juta Orang Kena PHK, Baru 140.000 yang Daftar Kartu Prakerja
Stres kerja bisa terjadi pada semua karyawan. Terkadang, stres kerja tidak bisa dihindari karena masalah selalu saja terjadi di kantor. Jika tidak bisa mengelak dari stres kerja, maka Anda harus punya cara untuk menghadapinya.
Stres kerja bisa muncul karena pekerjaan yang terlalu banyak dan menumpuk. Penyebab stres karena Kamu tidak punya strategi untuk menyelesaikan pekerjaan.
Maka dari itu, selain ingin mengejar target, kamu juga harus memperhatikan kesehatan tubuh dan pikiran kamu. Hal ini membuat kerjaan kamu menjadi terlihat santai namun tetap sesuai target.
Baca juga: Waduh! Ada Peserta Kartu PraKerja yang Dapat Insentif meski Tak Ikut Pelatihan
Agar bisa mengelola stres kerja, maka Kamu mesti memahami gejala-gejalanya dalam bekerja. Mengutip instagram kemnaker, Jakarta, Senin (29/6/2020), berikut gelaja-gejala stres pada organ tubuh karena bekerja terlalu keras:
1. Otak
Insomnia, sakit kepala, gangguan kecemasan, dan depresi
2. Kulit
Jerawat, gatal-gatal
3. Jantung
Penyakit kardiovaskular, hipertensi, gangguan irama jantung
Baca juga: Menaker Minta Qatar Libatkan Pekerja Indonesia di Piala Dunia 2022
4. Saluran Pencernaan
Sakit perut, sembelit, diare, tukak lambung
5. Otot
Kesemutan, kram, penyakit musculoskeletal
6. Rambut
Menipis hingga kebotakan
7. Mulut
Sariawan dan bibir kering
8. Paru-Paru
Asma, sesak napas
9. Pankreas
Risiko diabetes karena produksi insulin berkurang.
Selain itu, dampak stres karena pekerjaan selain fisik, juga mengganggu kejiwaan kamu. Oleh sebab itu, sayangi tubuhmu adalah cara yang dapat kamu lakukan untuk turunkan tingkat stresmu.
(Fakhri Rezy)