Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Tenang Indonesia, Begini Cara Tandingi Ekspor Mobil Thailand

Giri Hartomo , Jurnalis-Senin, 06 Juli 2020 |19:53 WIB
Tenang Indonesia, Begini Cara Tandingi Ekspor Mobil Thailand
Mobil (Foto: Okezone.com)
A
A
A

JAKARTA - Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menyebut ekspor mobil Indonesia masih tertinggal dari negara tetangga seperti Thailand. Saat ini ekspor produk mobil Indonesia baru sekitar 300.000.

Sekretaris Umum Gaikindo Kukuh Kumara mengatakan, kalah telaknya ekspor mobil Indonesia ini menjadi tantangan tersendiri. Apalagi, Thailand secara pasar dan juga luas wilayah jauh lebih kecil dari Indonesia.

"Saat ini Thailand walaupun negaranya relatif lebih kecil dari pada kita, dengan penduduk 70 juta, namun produksi mobil sudah 2 juta. 800.000 digunakan dalam negeri, 1,2 juta diekspor," ujarnya dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi V, Senin (6/7/2020).

Baca Juga: Ekspor Udang hingga Cumi Meroket di Tengah Corona

Menurut Kukuh, sebenarnya kapasitas produksi mobil Indonesia mencapai 2,3 juta mobil per tahun. Hanya saja yang baru bisa dimanfaatkan adalah 1,2 juta unit per tahun saja. Sedangkan ekspor mobil jadi Indonesia baru mencapai 300.000 pada tahun 2019. Sementara sisanya dijual di dalam negeri.

"Saat ini kapasitas produksi kami ada 2,3 juta mobil per tahun namun baru bisa dimanfaatkan 1,2 juta unit per tahun. ini yang akan kami optimalkan agar kami bisa produk  si kendaraan yang bisa diekspor. Tahun lalu cukup lumayan kita bisa di atas 300.000 unit," katanya.

Untuk mengejar ekspor mobil dari Thailand, Kukuh menyebut perlu adanya harmonisasi aturan. Maksudnya adalah, aturan yang dibuat di dalam negeri ini harus selaras dengan yang ada di pasar global. Selain itu, menurutnya Indonesia juga perlu memperbaiki sistem sertifikasi pengujian kendaraan bermotor. Apalagi, saat ini pasar domestik Indonesia adalah pasar terbesar di ASEAN.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement