JAKARTA - Pandemi virus corona atau Covid-19 memberikan tekanan cukup dalam pada semua sektor industri. Akan tetapi masih ada sejumlah industri yang surplus salah satunya adalah industri kelapa sawit.
Sekretaris Jenderal Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Kanya Lakshmi mengatakan industri sawit tetap bisa beroperasi cukup baik hingga saat ini di tengah pandemi Covid-19.
Baca juga: Apa Bisa Peran Sawit Digantikan?
"Kegiatan operasional industri minyak sawit tetap berjalan normal sehingga dapat melakukan ekspor dan memenuhi kebutuhan dalam negeri," ujar dia dalam acara Market Review IDX Channel di Jakarta, Selasa (7/7/2020).
Dia menjelaskan pasokan dalam negeri ini bisa memenuhi kebutuhan seperti minyak, makan yang merupakan salah satu bahan pokok, dan pemenuhan surfaktan sebagai bahan aktif pada sabun dan gliserin sebagai bahan hand sanitizer yang saat ini banyak diperlukan dalam upaya mencegah penularan Covid-19.
Baca juga: Wejangan Sri Mulyani untuk Bos Pengelola Dana Sawit yang Baru Dilantik
"Namun, kami juga membutuhkan stimulus pajak dan keringanan cicilan dari pemerintah. Pasalnya saat ini sulit untuk ekspor karena adanya pandemi Covid-19," ungkap dia.
Sebelumnya, kontribusi minyak sawit bagi devisa ekspor mencapai USD3,5 miliar sampai Februari 2020 di kala melemahnya ekonomi global akibat pandemi covid-19.
Kontribusi tersebut menopang surplus neraca perdagangan Indonesia 2020 surplus USD1,9 miliar. Surplus berasal dari pendapatan ekspor non migas sebesar USD 4 miliar dan pengeluaran devisa untuk impor migas sebesar USD2,1 miliar.
(kmj)