Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Tertekan Euro, Dolar AS Turun 0,36%

Feby Novalius , Jurnalis-Sabtu, 18 Juli 2020 |07:19 WIB
Tertekan Euro, Dolar AS Turun 0,36%
Dolar AS Melemah (Foto: Okezone.com)
A
A
A

NEW YORK - Kurs dolar Amerika Serikat (AS) berakhir lebih rendah pada perdagangan Jumat karena euro naik. Euro menguat di tengah negosiasi antara para pemimpin Uni Eropa soal dana pemulihan yang dapat mengangkat ekonomi dari resesi saat ini.

Euro naik 0,49% pada level USD1,144 atau menguat sejak dampak corona virus pada Maret. Jika ada kemajuan, euro bisa menembus level signifikan USD1,15 secara teknis.

Perdana Menteri Ceko Andrej Babis mengatakan, pandangan para pemimpin UE tentang rencana stimulus massal tetap secara diametris. Ke-27 kepala Uni Eropa sedang berjuang mencapai konsensus pada anggaran 2021-2027, yang diusulkan di atas 1 triliun euro, dan dana pemulihan baru terkait senilai 750 miliar euro, yang dimaksudkan membantu ekonomi selatan yang paling terkena dampak pandemi.

Baca Juga: Pengangguran Naik, Indeks Dolar AS Justru Menguat

"Hasil positif pada akhir KTT Uni Eropa Sabtu berpotensi menjadi tiket euro ke tertinggi baru untuk tahun ini," kata Analis Pasar Senior Western Union Business Solutions Joe Manimbo, dilansir dari Reuters, Sabtu (18/7/2020).

Hal senada juga diungkap Kepala Penelitian Investasi BDSwiss Marshall Gittler. Menurutnya, kesepakatan akan menjadi implikasi terhadap euro jika Uni Eropa melanjutkan rencananya akan tahan lama.

Baca Juga: Dolar Menguat Ambil Untung dari Wall Street yang Bergerak Mixed

"Ini akan membuat euro lebih menarik sebagai mata uang cadangan dengan membangun kapasitas fiskal pusat yang dapat menanggapi guncangan yang merugikan. Sehingga membuat moneter lebih stabil," katanya.

Indeks dolar tertekan 0,36% terhadap euro. Dolar juga melemah terhadap yen dan franc Swiss, karena langkah risk-on mengurangi selera investor terhadap aset safe-haven dan memperkuat ekuitas AS.

Meski demikian, penurunan greenback terhadap aset yang dianggap lainnya juga melrmah karena meningkatnya infeksi virus corona di Amerika Serikat. (feb)

(Rani Hardjanti)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement