Kata dia, turunnya proyeksi ekonomi ini dilihat dari sejumlah indikator, salah satunya aktivitas di pasar keuangan. Hal ini seiring investor masih menunggu perbaikan ekonomi Indonesia. Apalagi di beberapa negara tetangga juga mengalami kontraksi ekonomi yang mendalam.
Baca juga: Erick Thohir Buka-bukaan Jadi Ketua Pelaksana Satgas Covid-19
"Karena beberapa negara juga sudah prediksi ekonomi di beberapa negara mengalami pemburukan maka dari itu kita proyeksi pertumbuhan ekonomi bisa mencapai minus 5,08% ini cukup dalam sekali," jelasnya.
Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) kembali mengoreksi pertumbuhan ekonomi pada kuartal II/2020 dari prediksi awal minus 4% namun dikoreksi lebih dalam lagi menjadi minus 4,8%.