JAKARTA - TikTok masih mempertimbangkan untuk membuka kantor pusatnya di London. London sendiri merupakan kantor pusat TikTok di Eropa.
Berdasarkan kabar lain, TikTok menunda rencana untuk mendirikan markas besar global di Inggris yang akan menciptakan hingga 3.000 pekerjaan. Laporan tersebut menyatakan bahwa pembicaraan antara Departemen Perdagangan Internasional dan perusahaan induk TikTok ByteDance telah dihentikan karena alasan kisruh geopolitik yang lebih luas.
Baca Juga: Petaka TikTok Tari India Bareng Wanita di Atas Meja, Kadis Pariwisata Dicopot
Namun sumber lain menyebutkan mengenai pemindahan kantor pusatnya ke London masih terus bergulir karena meningkatnya ketegangan antara AS dan China. Sebuah sumber yang dekat dengan aplikasi media sosial milik China mengatakan, mereka belum memutuskan di mana menempatkan kantor pusatnya.
Dalam penempatan kantornya, ByteDance mempertimbangkan beberapa faktor. Khususnya agar keputusan kantor baru ini tidak menimbulkan reaksi politik terhadap beberapa perusahaan China lainya seperti yang terjadi pada Huawei yang kini telah dilarang di beberapa negara.
Baca Juga: Viral TikTok Tari India di Atas Meja, Kadispora Bondowoso Dicopot
TikTok telah berusaha keluar dari bayang-bayang pemilik China dengan mempekerjakan CEO Amerika (mantan kepala streaming Disney, Kevin Mayer). Selain itu, TikTok juga mulai membuka kantor lokal di negara-negara di seluruh dunia.
Kantor terbesar TikTok adalah di Los Angeles, London, dan New York. TikTok tidak mengungkapkan berapa banyak orang yang dipekerjakannya, tetapi LinkedIn menunjukkan memiliki 4.566 karyawan di seluruh dunia, naik dari 2.948 karyawan pada bulan Mei. Pada bulan Desember, The Wall Street Journal melaporkan bahwa TikTok sedang mencari kantor pusat global di luar China.
“UK adalah salah satu pasar terpenting kami secara global, dengan tim yang berbakat dan beragam di London, termasuk kepemimpinan senior. UK karyawan meningkat empat kali lipat selama setahun terakhir dan kami berharap pertumbuhan yang kuat terus. Kami tetap berkomitmen penuh untuk berinvestasi di London,” kata juru bicara ByteDance dilansir dari CNBC, Selasa (21/7/2020).