Tidak hanya berbagai kopi, di sini juga tersedia berbagai macam aneka kue tradisional. Suasana jadul juga terasa di lantai dua. Ada dua buah lampu petromax dan lampu hias tempo dulu menghiasi dinding.
Sementara di dalam ruang rapat, terdapat beberapa barang jadul dan kursi kayu di era zaman dulu tertata rapi dan sejumlah figura foto-foto warna hitam putih.
Selama pandemi, pengunjung yang nongkrong di resto ini akan tetap mengikuti protokol kesehatan yang ada. Tetap jaga jarak dan menggunakan hand sanitizer yang disediakan di tiap meja.

Konsep bangunan berukuran 20 x 20 ini memakan waktu selama setahun. Sementara barang–barang jadul ini, didapat di berbagai lokasi kebanyakan diperoleh di pelosok – pelosok desa.
Orang-orang yang lahir sekitar tahun 70-an akan dibuat bernostalgia dengan ornamen dan konsep penataan ruangannya. Selain itu, resto Kopiriolo ini juga menjadi wadah edukasi mengenai budaya lokal lewat kopi dan makanan yang disediakan.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)