JAKARTA - Kementerian Perdagangan (Kemendag) memperkirakan dampak langsung resesi ekonomi Singapura terhadap Indonesia tidak akan begitu berpengaruh secara signifikan. Pasalnya, saat ini permintaan perdagangan secara global tidak ikut terpuruk.
"Dampak resesi di Singapura tentu ada dampaknya baik langsung atau pun tidak langsung kepada sektor perdagangan. Namun tidak begitu signifikan" Kata Menteri Perdagangan (Mendag) Agus Suparmanto dalam Market Review di IDX Channel, Rabu (22/7/2020)
Baca Juga: Ekonomi Minus 41%, Singapura Jatuh ke Jurang Resesi
Dia menjelaskan, Singapura memang merupakan mitra dagang utama Indonesia dengan menduduki peringkat ke 5 dalam hal ekspor dan peringkat ke 3 terkait impor. Berdasarkan data BPS, porsi ekspor non migas Indonesia ke singapura di semester I tahun ini sebesar 6,36%
Sementara untuk total perdagangan antara Indonesia dan Singapura pada 2019 mencapai USD30,51 miliar. Dengan rincian ekspor sebesar USD12,92 miliar dan USD17,59 miliar dollar. Dari kerja sama perdagangan tersebut, Indonesia masih mengalami defisit sebesar USD4, 67 miliar.
"Namun meski begitu, kami optimis resesi yang dialami oleh Singapura tidak akan memberi pengaruh negatif yang cukup besar kepada perdagangan Indonesia," tegasnya
Baca Juga: Singapura Resesi, Warning untuk Ekonomi Indonesia
Seperti diketahui, ekonomi Singapura mengalami resesi di kuartal II-2020 setelah produk domestik bruto (PDB) negara tersebut mengalami kontraksi sebesar 41,2% quarter-on-quarter/qtq) atau tumbuh -12,6% (year-on-year/yoy).
(Dani Jumadil Akhir)