Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Singapura Resesi, Warning untuk Ekonomi Indonesia

Rina Anggraeni , Jurnalis-Selasa, 14 Juli 2020 |12:07 WIB
Singapura Resesi, <i>Warning</i> untuk Ekonomi Indonesia
Grafik Ekonomi (Foto: Okezone.com/Shutterstock)
A
A
A

JAKARTA - Ekonom Indef Bhima Yudistira menilai Singapura yang telah mengalami resesi menjadi peringatan bagi Indonesia yang bakal menekan sektor perdagangan dalam negeri.

Sebagai informasi, Ekonomi Singapura masuk resesi, setelah pertumbuhan ekonomi negara tersebut minus 41,2% pada kuartal II-2020 dampak pandemi virus corona.

Departemen Perdagangan dan Industri menyatakan, produk domestik bruto Singapura sebagaian besar dihitung dari data bulan April dan Mei. Akibatnya, ekonom memprediksi ekonomi negara di Asia Tenggara akan minus 37,4%.

Baca Juga: Singapura Masuk Resesi, Bagaimana Hubungan Dagang dengan Indonesia?

Resesi didefinisikan jika pertumbuhan dua kuartal berturut-turut mengalami minus. Tercatat, pada kuartal I-2020, ekonomi Singapura minus 3,3%. Dengan demikian, Singapura masuk ke jurang resesi.

"Singapura menjadi hubungan perdagangan dan investasi yang cukup penting bagi Indonesia. Indikasi resesi Singapura menjadi warning bagi Indonesia bahwa kinerja perdagangan akan terkontraksi cukup dalam," ujar Bhima di Jakarta, Selasa (14/7/2020).

Kata dia, arus barang yang keluar dan masuk dari Indonesia sebagian lewat hub Singapura. Kalau volume ekspor impor disana turun tajam harus bersiap kinerja perdagangan akan turun sepanjang tahun.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement