Pemerintah AS dilaporkan khawatir jika ByteDance bakal melakukan sensor kepada konten yang senstif secara politis. Selain itu, pemerintah AS juga khawatir mengenai data pengguna disimpan.
Meskipun mendapatkan ancaman, TikTok mengatakan pihaknya berniat untuk terus berkembang di AS. Salah satu upaya untuk menjauhkan imej TikTok dari ByteDance adalah dengan merekrut seorang CEO asal Amerika Serikat dengan menunjuk Mantan Kepala Streaming Disney Kevin Mayer.
Selain itu, TikTok juga berencana membuka kantor pusatnya di luar China. TikTok saat ini sedang berusaha memutuskan di mana menempatkan markas internasionalnya.
Kantor terbesar perusahaan berada di Los Angeles tetapi London, Dublin dan Singapura juga telah disebut-sebut sebagai calon lokasi kantor pusat. Untuk di AS sendiri, kantor terbesar TikTok berada di California, New York, Texas, dan Florida.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)