JAKARTA - Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Irfan Setiaputra kaget soal kebijakan pemotongan gaji karyawan yang tidak diikuti Badan Usaha Milik Negara (BUMN) lainnya. Dirinya menyebut satu-satunya BUMN yang memotong gaji karyawan hanyalah Garuda Indonesia.
"Garuda satu satunya (BUMN) yang potong gaji, tapi saya enggak tahu kenapa BUMN lain belum mengikuti, kaget juga saya, tapi kondisi mereka baik baik saja, saya enggak tahu itu," ujar Irfan dalam webinar, Jakarta, Jumat (24/7/2020).
Baca Juga: Dirut Sebut yang Bisa Selamatkan Garuda Indonesia Hanya Penumpang
Irfan menjelaskan, tidak banyak yang dapat dilakukan dalam kondisi pandemi Covid-19 yang memberi efek negatif pada aspek finansial maskapai penerbangan, termasuk Garuda. Di satu sisi, perseroan harus mengeluarkan dana untuk membayar karyawan. Sedangkan di lain sisi, income perusahaan menurun drastis.
Dengan kondisi seperti itu, langkah efisiensi yang diambil manajemen Garuda Indonesia adalah dengan memotong gaji karyawan 10%-50%, baik dari level staf, jajaran direksi maupun komersial, di mana semakin tinggi jabatannya pemotongan gaji (take home pay) semakin besar.
Baca Juga: Garuda Indonesia Fokus ke Bisnis Kargo, Tak Lagi Layani Penumpang?