"Jadi, selama ini kita ekspor bauksit saja nah sekarang kita masuk ke smelter grade alumina. Ini harus ada, ini nanti bagian dari lithium battery, sehingga dengan ini semua kita punya lebih dari 80% bahan materialnya," kata dia.
Baca Juga: Pabrik Tutup, Hyundai Hadapi Dampak Wabah Virus Korona
Luhut mengatakan, pengolahan bauksit menjadi alumina juga bisa membawa nilai tambah yang besar. Adapun, jika bauksit diekspor nilainya hanya 30 dolar AS per ton.
"Setelah diproses dua jadi alumina dan alumina ingot dari USD30 per ton sampai USD1.700 per ton," ucapnya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)