Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Chandra Asri Rugi USD29,9 Juta, Bagaimana Bisnis Petrokimia di Tengah Corona?

Dani Jumadil Akhir , Jurnalis-Senin, 27 Juli 2020 |18:49 WIB
Chandra Asri Rugi USD29,9 Juta, Bagaimana Bisnis Petrokimia di Tengah Corona?
Bisnis Petrokimia (Foto: Shutterstock)
A
A
A

JAKARTA - PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) menyatakan peningkatan aktivitas industri khususnya di China dan NEA yang mengarah pada penguatan permintaan polymer mulai membaik pada kuartal II-2020.

"Faktor ini ditambah pengurangan harga naphtha yang sejalan dengan penurunan nilai minyak mentah yang telah meningkatkan spread polymer sebesar 20%-30%, ke tingkat laba pertengahan siklus industri pada Juni 2020," ucap Direktur Chandra Asri Petrochemical Suryandi dalam keterangan tertulisnya, Jakarta, Senin (27/7/2020).

Baca Juga: Jokowi Prediksi Indonesia Tak Lagi Impor Bahan Petrokimia dalam 4 Tahun 

Suryandi mengaku, adanya pemulihan bisnis yang terjadi di kuartal II-2020 membuat posisi neraca keuangan tetap terjaga. Hal itu mengacu pada peningkatan likuiditas USD931 juta pada 30 Juni 2020, termasuk USD649 juta kas dan setara kas (naik dari USD880 juta dan USD624 juta pada kuartal I-2020).

"Permintaan keseluruhan tetap sehat dan kami mengharapkan pemulihan yang signifikan di paruh kedua 2020, dengan rebound signifikan sejak fase trough industri petrokimia pada kuartal I-2020," jelas dia.

Kinerja pendapatan bersih perseroan sebesar USD841,4 juta di Juni 2020, meski mengalami penurunan yang tidak signifikan dari posisi periode yang sama tahun lalu. Dengan posisi rugi bersih sebesar USD29,9 juta dan EBITDA USD4,5 juta. Adapun total aset perseroan menjadi USD3,32 miliar di enam bulan pertama tahun ini. Dengan tingkat liabilitas dan ekuitas masing-masing menjadi USD1,6 miliar dan USD1,72 miliar.

Baca Juga: Presiden Jokowi: Impor Petrokimia dan Migas Bebankan Neraca Perdagangan 

Suryandi menambahkan, dengan mempertimbangkan peningkatan profitabilitas bisnis, peningkatan ketahananan finansial, dan peningkatan prospek bisnis, membuat Chandra Asri telah mengalami kemajuan di Juli 2020 dalam melunasi lebih awal sebesar USD125 juta yang berasal dari dana kas perusahaan untuk mengurangi tingkat utang.

"Perusahaan juga sambil terus berinvestasi dalam digital kami di seluruh operasional dan kegiatan keuangan bersama dengan para pemimpin industri dan mitra jangka panjang," jelas Suryandi.

(Rani Hardjanti)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement