JAKARTA - Direktur Eksekutif Energy Watch Mamit Setiawan mengatakan, ketahanan energi Indonesia di tengah pandemi dinilai cukup tahan dan berjalan dengan baik. Dari sisi indikatif terutama suplai berjalan dengan baik, tidak ada gangguan atau keluhan msyarakat selama pandemi.
"Bahkan untuk PLN dengan kesiapannya membuat suatu cadangan yang cukup signifikan sehingga tidak terjadi blackout atau gangguan di berbagai wilayah Indonesia di kota-kota besar," ujarnya pada IDX Channel Market Review, Rabu (29/7/2020).
Baca Juga: Viral Video Mobil Wapres Isi BBM Pakai Jeriken, Begini Penjelasan Setwapres
Dia melanjutkan, dari sisi BBM memang menurun drastis di tengah pandemi. Hal ini tentu sangat memengaruhi cashflow Pertamina. Meski begitu, Pertamina tetap berkomitmen dan menyalurkan BBM ke seluruh wilayah Indonesia.
"Begitu juga dengan Elpiji 3 kg, meski ada kelangkaan hanya di beberapa wilayah namun Pertamina cukup sigap," ungkapnya.
Baca Juga: Ma'ruf Amin Panggil Erick Thohir hingga Ridwan Kamil Bahas Industri Halal
Sekretaris Jenderal Dewan Energi Nasional (DEN) Djoko Siswanto mengatakan, khusus untuk transportasi kendaraan memang demand berkurang hingga 50%. Bahkan untuk pasokan bensin, solar, minyak tanah berlebih.
"Gas juga cukup berlebih karena demand berkurang. Beberapa industri juga menahan produksinya. Pada pandemi itu kita kelebihan stok karena demand berkurang," ungkapnya.