JAKARTA - Penerapan teknologi digital di asuransi lebih jauh diharapkan dapat mendorong penetrasi asuransi di Indonesia yang masih relatif rendah. Melalui produk-produk asuransi yang lebih simple, dan klaim yang bisa dilakukan secara digital, diharapkan dapat menepis kesan bahwa asuransi rumit dan sulit diklaim.
Baca Juga: Masyarakat RI Masih Awam soal Asuransi
Digitalisasi di asuransi kini diwarnai oleh makin maraknya kehadiran insurtech yang focus menawarkan produk dan layanan asuransi yang bisa diakses dengan platform digital. Insurtech dikenal umumnya adalah seperti pemasaran asuransi melalui platform digital.
Karena kemudahannya itulah, jalur distribusi ini dirasa sangat tepat untuk mendorong penetrasi asuransi. Keuntungan lainnya, adalah insurtech dapat meminimalkan biaya asuransi sehingga lebih efisien. Pemasaran asuransi secara digital juga lebih efektif dalam proses bisnis asuransi.
Baca Juga: 11 Cara Antisipasi Penyebaran Covid-19 di Kantor
Deputi Komisioner Pengawasan IKNB II Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Moch. Ihsanudin mengatakan, literasi asuransi pertumbuhannya masih lambat, serta densitas dan penetrasi juga masih rendah.