JAKARTA - Resesi menghantui banyak negara di tengah wabah virus Corona atau Covid-19. Baru-baru ini Amerika Serikat masuk ke jurang resesi, begitu juga Singapura.
Di Indonesia sendiri, pertumbuhan ekonomi kuartal I-2020 masih menunjukan positif. Walaupun kuartal II-2020 akan negatif, namun pemerintah pun memprediksi bahwa kuartal III-IV 2020 kembali pulih.
Hingga saat ini banyak yang prediksi Indonesia akan menyentuh level resesi. Namun, apakah resesi itu?
 Baca juga: Semua Negara Bisa Masuk Jurang Resesi Ekonomi
Melansir Business Insider, Jakarta, Selasa (4/8/2020), resesi adalah penyebaran penurunan ekonomi yang signifikan di seluruh sektor ekonomi yang berlangsung lebih dari beberapa kuartal.
Menurut garis pemikiran yang dipopulerkan ekonom Julius Shiskin di 1974, istilah resesi biasanya didefinisikan sebagai periode ketika produk domestik bruto (PDB) menurun selama dua kuartal berturut-turut.
Namun, pada kenyataannya, ada banyak indikator yang menentukan apakah suatu negara sedang dalam resesi atau tidak.
 Baca juga: Ekonomi RI Kuartal II Terancam Minus, Ini Proyeksi Mantan Bos BI hingga Pengusaha
Mungkin cara yang lebih baik untuk memahami bagaimana para ahli mendefinisikan resesi, Biro Riset Ekonomi Nasional (NBER) - kelompok riset swasta dan nirlaba yang bertanggung jawab untuk melacak tanggal awal dan akhir resesi AS - menawarkan serangkaian indikator ekonomi yang lebih luas yang mencakup tingkat pekerjaan, pendapatan domestik bruto ( GDI), penjualan grosir-eceran, dan produksi industri.