Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Soal 'Orang Titipan' di BUMN, Erick Thohir: Banyak yang Kecewa

Suparjo Ramalan , Jurnalis-Kamis, 06 Agustus 2020 |17:26 WIB
      Soal 'Orang Titipan' di BUMN, Erick Thohir: Banyak yang Kecewa
Erick Thohir (Foto: Dok BUMN)
A
A
A

JAKARTA - Gonjang ganjing perihal komisaris dan direksi di sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mendapat respons dari Menteri BUMN Erick Thohir. Dia mengaku ada sejumlah nama calon komisaris yang diajukan kepadanya.

Meski begitu, Erick mengatakan tidak banyak nama yang bisa dia terima untuk ditempatkan sebagai bos di perusahaan pelat merah. Dia bilang, orang-orang yang diangkat menjadi komisaris dan direksi adalah mereka yang memiliki kapabilitas sesuai dengan bidang yang dia tempatkan.

Baca Juga: Tudingan soal Direksi dan Komisaris BUMN Titipan, Stafsus Erick Thohir Buka Suara 

Langkah itu, kata dia, membuat sejumlah pihak yang merasa kecewa. Pasalnya nama-nama yang dia terima hanya 10% saja yang diangkat menjadi pemimpin sejumlah BUMN.

“Enggak banyak yang keterima, buktinya banyak yang kecewa juga. Sesuatu yang lumrah, tapi enggak semuanya diterima. Mungkin yang diterima hanya 10%, makanya banyak yang kecewa,” ujar Erick dalam acara di stasiun televisi swasta seperti dikutip, Jakarta, Kamis (6/8/2020).

Baca Juga: Sentil Dirut BUMN Kebanyakan Acara, Erick Thohir: Kapan Kerjanya 

Namun demikian, Erick tidak tidak menyebut siapa nama-nama penitip dan yang dititip untuk menjadi komisaris dan direksi. Bahkan, dirinya menegaskan praktik penitipan nama-nama di lingkaran kekuasaan perusahaan menjadi hal lumrah dan kerap membudaya di dalam sistem di Indonesia. Hal itu, justru dianggap sebagai proses pembelajaran politik.

Demokrasi Indonesia, lanjut Erick, banyak peran yang dilakukan banyak pihak mulai dari relawan, partai politik yang berkontribusi dalam proses politik harus menjadi bagian yang harus diakomodir selama mereka mampu memberi kontribusi yang baik bagi negara.

“Ya tapi itu merupakan pembelajaran dari politik, karena suka tidak suka sistem yang ada di Indonesia seperti ini. Tidak banyak negara yang punya BUMN,” kata dia.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement